Pihak keamanan Afghanistan menangkap lima pemberontak yang diduga
akan menghabisi nyawa wakil presiden kedua negara itu, Abdul Karim
Khalili.
Seorang juru bicara badan intelijen Afghanistan mengatakan 10 ton bahan peledak ditemukan tersimpan dalam sebuah truk, demikian laman BBC.
Kelompok radikal itu berencana menyerang kawasan padat di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Juru bicara badan intelijen, Shafiqullah Tahiri, berujar berton-ton bahan peledak itu dimampatkan ke dalam 400 tas yang disembunyikan di tumpukan kentang.
"Jika peledak itu sempat digunakan, akan banyak sekali korban jatuh," katanya.
Menurutnya, tiga dari lima pemberontak yang tertangkap adalah warga Pakistan sementara sisanya berkebangsaan Afghanistan.
Kelima tersangka telah mengakui rencana peledakan yang dikoordinasikan oleh dua pentolan Taliban yang berjejaring dengan badan intelijen Pakistan, Inter-Services Intelligence Agency (ISI).
Afghanistan telah sering mencurigai keterlibatan ISI dalam menyokong para pengacau di negara itu. Pakistan terang menolak tuduhan itu. (umi)
Seorang juru bicara badan intelijen Afghanistan mengatakan 10 ton bahan peledak ditemukan tersimpan dalam sebuah truk, demikian laman BBC.
Kelompok radikal itu berencana menyerang kawasan padat di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Juru bicara badan intelijen, Shafiqullah Tahiri, berujar berton-ton bahan peledak itu dimampatkan ke dalam 400 tas yang disembunyikan di tumpukan kentang.
"Jika peledak itu sempat digunakan, akan banyak sekali korban jatuh," katanya.
Menurutnya, tiga dari lima pemberontak yang tertangkap adalah warga Pakistan sementara sisanya berkebangsaan Afghanistan.
Kelima tersangka telah mengakui rencana peledakan yang dikoordinasikan oleh dua pentolan Taliban yang berjejaring dengan badan intelijen Pakistan, Inter-Services Intelligence Agency (ISI).
Afghanistan telah sering mencurigai keterlibatan ISI dalam menyokong para pengacau di negara itu. Pakistan terang menolak tuduhan itu. (umi)